Doa dapat arisan menurut islam – Arisan, tradisi mengumpulkan uang secara berkala yang kemudian diundi, sudah menjadi budaya di Indonesia. Namun, bagaimana pandangan Islam tentang arisan? Apakah ada doa khusus yang dianjurkan saat melakukan arisan? Artikel ini akan membahas tentang doa yang dapat dipanjatkan dalam arisan, serta etika dan dampaknya menurut perspektif Islam.
Melalui uraian yang komprehensif, kita akan memahami bagaimana Islam memandang arisan, termasuk doa-doa yang dianjurkan, etika yang perlu diperhatikan, dan alternatif kegiatan yang lebih Islami. Mari kita telusuri bersama!
Pandangan Islam tentang Arisan
Arisan, sebuah tradisi yang umum di masyarakat Indonesia, melibatkan pengumpulan uang secara berkala oleh sekelompok orang, dengan satu orang yang mendapatkan seluruh uang tersebut secara bergiliran. Namun, apakah praktik arisan ini sejalan dengan ajaran Islam? Artikel ini akan membahas pandangan Islam tentang arisan, mengkaji konsep arisan dalam Islam, dalil-dalil yang mendukung atau menolak praktik arisan, serta berbagai pendapat ulama tentang hukum arisan.
Konsep Arisan dalam Islam
Arisan, dalam konteks Islam, dapat dikaitkan dengan konsep qiradh, yaitu bentuk kerjasama bisnis yang melibatkan pembagian keuntungan. Dalam qiradh, salah satu pihak memberikan modal kepada pihak lain untuk menjalankan bisnis, dan keuntungan dibagi sesuai dengan kesepakatan. Arisan, dalam beberapa aspek, memiliki kemiripan dengan qiradh, di mana para peserta mengumpulkan uang secara berkala, dan salah satu peserta menerima seluruh uang tersebut. Namun, perbedaannya terletak pada tujuan arisan yang tidak selalu untuk menjalankan bisnis.
Dalil-Dalil tentang Arisan
Dalam Islam, hukum arisan tidak secara eksplisit disebutkan dalam Al-Quran maupun Hadits. Namun, beberapa dalil dapat digunakan untuk menganalisis hukum arisan, seperti:
- Dalil yang mendukung arisan:
- Ayat Al-Quran tentang tolong-menolong dalam kebaikan (QS. Al-Maidah: 2) dapat diinterpretasikan sebagai dukungan terhadap arisan, jika tujuannya adalah untuk saling membantu dalam memenuhi kebutuhan.
- Hadits Nabi Muhammad SAW yang menganjurkan untuk saling membantu dan memberikan pinjaman kepada orang yang membutuhkan dapat dikaitkan dengan praktik arisan, jika tujuannya adalah untuk membantu anggota yang membutuhkan.
- Dalil yang menolak arisan:
- Ayat Al-Quran yang melarang riba (QS. Al-Baqarah: 275) dapat diartikan sebagai larangan terhadap arisan, jika terdapat unsur riba dalam praktiknya, seperti bunga atau denda.
- Hadits Nabi Muhammad SAW yang melarang gharar (ketidakpastian) dapat dikaitkan dengan arisan, jika terdapat unsur ketidakpastian dalam pembagian keuntungan, seperti sistem undian atau pemilihan secara acak.
Pandangan Ulama tentang Arisan
Nama Ulama | Hukum Arisan | Alasan |
---|---|---|
Imam Syafi’i | Makruh | Terdapat unsur gharar (ketidakpastian) dalam pembagian keuntungan. |
Imam Malik | Hukumnya tidak jelas | Tergantung pada tujuan dan cara pelaksanaan arisan. |
Imam Abu Hanifah | Boleh | Jika tujuannya adalah untuk saling membantu dan tidak terdapat unsur riba. |
Doa dalam Arisan
Arisan merupakan tradisi yang sudah lama ada di Indonesia. Selain sebagai wadah untuk mengumpulkan dana bersama, arisan juga bisa menjadi momen untuk mempererat silaturahmi dan kebersamaan. Dalam Islam, setiap kegiatan yang dilakukan hendaknya diiringi dengan doa agar mendapat keberkahan dan terhindar dari hal-hal yang tidak diinginkan. Begitu pula dengan arisan, dianjurkan untuk memanjatkan doa sebelum, selama, dan sesudah acara arisan.
Doa Sebelum Arisan
Sebelum memulai arisan, ada beberapa doa yang dianjurkan untuk dibaca, antara lain:
- Doa memohon keberkahan dan kelancaran acara:
- Doa memohon agar arisan membawa manfaat:
“Allahumma barik lana fi ma razaqtana wa qina ‘adhaba al-nar.”
Artinya: “Ya Allah, berkahilah apa yang Engkau berikan kepada kami dan lindungilah kami dari siksa api neraka.”
“Allahumma inna nas’aluka min fadlika wa rahmatika wa barakatika.”
Artinya: “Ya Allah, kami memohon kepada-Mu dari karunia-Mu, rahmat-Mu, dan keberkahan-Mu.”
Doa-doa ini mengandung makna memohon agar arisan berjalan lancar, membawa manfaat bagi semua peserta, dan dijauhkan dari hal-hal negatif. Selain itu, membaca doa sebelum memulai acara juga merupakan bentuk rasa syukur kepada Allah SWT atas nikmat yang telah diberikan.
Doa Selama Arisan
Selama arisan berlangsung, dianjurkan untuk membaca doa-doa yang sesuai dengan situasi dan kondisi. Misalnya, saat sedang menentukan pemenang undian, dapat dibaca doa:
“Allahumma inna nas’aluka al-khayr fi hadza al-amr wa na’udzu bika min al-sharr fihi.”
Artinya: “Ya Allah, kami memohon kebaikan dalam urusan ini dan kami berlindung kepada-Mu dari keburukan di dalamnya.”
Doa ini mengandung makna memohon agar keputusan yang diambil dalam arisan membawa kebaikan dan dijauhkan dari hal-hal yang merugikan.
Doa Sesudah Arisan
Setelah arisan selesai, dianjurkan untuk membaca doa syukur dan memohon agar arisan berikutnya berjalan lebih baik. Berikut contoh doa yang dapat dibaca:
“Alhamdulillahilladzi bi ni’matihi tatimm al-shalihat.”
Artinya: “Segala puji bagi Allah yang dengan nikmat-Nya segala kebaikan dapat terlaksana.”
Doa ini mengandung makna rasa syukur kepada Allah SWT atas kelancaran acara arisan dan memohon agar arisan berikutnya lebih bermanfaat dan membawa keberkahan.
Etika Arisan dalam Islam
Arisan, sebuah tradisi yang sudah lama ada di Indonesia, merupakan kegiatan mengumpulkan uang secara berkala dengan sistem undian. Namun, dalam Islam, terdapat beberapa etika yang perlu diperhatikan dalam menjalankan arisan agar tetap sesuai dengan nilai-nilai agama.
Etika Arisan dalam Islam
Etika arisan dalam Islam bertujuan untuk menjaga agar kegiatan ini tidak melanggar aturan agama dan tetap berlandaskan pada nilai-nilai kebaikan. Beberapa etika penting yang perlu diperhatikan meliputi:
- Niat yang Benar: Niat dalam berarisan haruslah baik, bukan semata-mata untuk mencari keuntungan atau keuntungan pribadi. Sebaiknya niat berarisan dilandasi oleh rasa kekeluargaan, tolong-menolong, dan membantu sesama. Misalnya, jika seseorang berarisan dengan niat untuk membantu temannya yang sedang membutuhkan uang untuk biaya pengobatan, maka hal tersebut dibenarkan dalam Islam.
- Tidak Mengandung Unsur Riba: Arisan yang mengandung unsur riba, seperti memberikan bunga atau keuntungan tambahan bagi yang memegang uang arisan, diharamkan dalam Islam. Arisan yang sesuai syariat Islam adalah arisan yang hanya melibatkan pengumpulan uang dan penentuan pemenang secara adil melalui undian atau sistem putaran.
- Tidak Menyertakan Unsur Judi: Arisan yang mengandung unsur judi, seperti mempertaruhkan uang atau harta benda dengan sistem undian yang tidak adil, juga diharamkan dalam Islam. Dalam Islam, judi dianggap sebagai perbuatan yang haram dan dapat merugikan banyak pihak.
- Menjalankan Arisan dengan Adil dan Transparan: Dalam menjalankan arisan, semua anggota harus dilibatkan dalam proses pengambilan keputusan, penentuan pemenang, dan pengelolaan uang arisan. Transparansi dan kejujuran sangat penting untuk membangun kepercayaan dan menghindari kecurigaan di antara anggota arisan.
- Membayar Iuran Tepat Waktu: Menjalankan kewajiban sebagai anggota arisan dengan membayar iuran tepat waktu merupakan bentuk tanggung jawab dan menjaga kelancaran arisan. Jika ada kendala, komunikasi terbuka dengan anggota arisan lainnya sangat penting untuk mencari solusi bersama.
Contoh Ilustrasi Etika Arisan yang Baik
Misalnya, dalam sebuah arisan bulanan, anggota arisan sepakat untuk menggunakan uang arisan untuk membantu sesama anggota yang membutuhkan. Ketika salah seorang anggota mengalami musibah, anggota arisan lainnya mengeluarkan uang arisan untuk membantu meringankan bebannya. Hal ini menunjukkan bahwa arisan dapat menjadi wadah untuk saling tolong-menolong dan berbagi dalam kebaikan.
Etika Arisan yang Dianjurkan dan Dilarang dalam Islam
Berikut adalah tabel yang merangkum etika arisan yang dianjurkan dan dilarang dalam Islam:
Etika Arisan | Dianjurkan | Dilarang |
---|---|---|
Niat | Berniat baik, membantu sesama, dan mempererat tali silaturahmi | Berniat untuk mencari keuntungan pribadi atau untuk berjudi |
Sistem Arisan | Sistem undian yang adil dan transparan, tidak mengandung unsur riba | Sistem undian yang tidak adil, mengandung unsur riba, atau mengandung unsur judi |
Iuran | Membayar iuran tepat waktu, sesuai dengan kesepakatan bersama | Menunggak iuran, tidak membayar iuran sesuai dengan kesepakatan |
Pengelolaan Uang Arisan | Transparan, dikelola dengan baik, dan dipergunakan untuk tujuan yang disepakati bersama | Tidak transparan, dikelola dengan tidak bertanggung jawab, dan dipergunakan untuk tujuan yang tidak disepakati bersama |
Dampak Arisan dalam Perspektif Islam
Arisan merupakan kegiatan mengumpulkan uang secara berkala dan diundi untuk menentukan siapa yang berhak mendapatkannya. Praktik arisan telah menjadi budaya di berbagai kalangan masyarakat, termasuk di Indonesia. Dalam Islam, arisan memiliki sisi positif dan negatif yang perlu dipahami.
Dampak Positif Arisan
Arisan dapat menjadi sarana kebaikan dan membantu memenuhi kebutuhan anggota. Berikut beberapa dampak positif arisan dalam perspektif Islam:
- Membantu memenuhi kebutuhan mendesak. Arisan dapat menjadi sumber dana yang cepat dan mudah untuk memenuhi kebutuhan mendesak seperti biaya pengobatan, biaya pendidikan, atau kebutuhan lainnya.
- Menumbuhkan rasa kebersamaan dan solidaritas. Arisan dapat mempererat tali silaturahmi antar anggota. Melalui pertemuan rutin, anggota dapat saling mengenal, bertukar informasi, dan saling membantu.
- Melatih manajemen keuangan. Arisan dapat mendorong anggota untuk menabung secara rutin dan mengatur keuangan dengan lebih baik.
- Meningkatkan rasa syukur. Arisan dapat menumbuhkan rasa syukur kepada Allah SWT karena telah diberi rezeki yang cukup untuk menabung dan membantu sesama.
Dampak Negatif Arisan
Meskipun memiliki sisi positif, arisan juga memiliki potensi dampak negatif. Berikut beberapa dampak negatif arisan dalam perspektif Islam:
- Berpotensi menimbulkan riba. Jika arisan melibatkan bunga atau keuntungan bagi pengelola, maka hal tersebut dapat dikategorikan sebagai riba yang diharamkan dalam Islam.
- Menimbulkan rasa tamak dan serakah. Arisan dapat mendorong anggota untuk menginginkan keuntungan yang lebih besar dan mengabaikan nilai kebersamaan dan solidaritas.
- Menjadi beban bagi anggota. Arisan yang dilakukan secara berlebihan dan tidak terencana dengan baik dapat menjadi beban bagi anggota, terutama bagi mereka yang memiliki keterbatasan finansial.
- Menjadi sarana judi. Jika arisan melibatkan unsur perjudian, seperti memperebutkan hadiah dengan cara undian, maka hal tersebut jelas dilarang dalam Islam.
Arisan Sebagai Sarana Kebaikan atau Kemudaratan
Arisan dapat menjadi sarana kebaikan atau kemudaratan tergantung pada niat dan cara pelaksanaannya. Arisan yang bertujuan untuk membantu sesama, menumbuhkan rasa kebersamaan, dan melatih manajemen keuangan merupakan arisan yang positif. Sebaliknya, arisan yang melibatkan riba, judi, dan menimbulkan rasa tamak dan serakah merupakan arisan yang merugikan dan diharamkan dalam Islam.
Ilustrasi Dampak Arisan, Doa dapat arisan menurut islam
- Dampak positif: Misalnya, seorang ibu yang membutuhkan biaya pengobatan untuk anaknya dapat memperoleh bantuan dana dari arisan yang diikuti. Hal ini menunjukkan bahwa arisan dapat menjadi solusi untuk mengatasi kebutuhan mendesak.
- Dampak negatif: Misalnya, seorang anggota arisan yang terbebani dengan kewajiban membayar iuran arisan setiap bulan, padahal dia sedang mengalami kesulitan finansial. Hal ini menunjukkan bahwa arisan dapat menjadi beban bagi anggota jika tidak dilakukan secara bijak.
Alternatif Kegiatan yang Lebih Islami
Arisan, meskipun sudah menjadi tradisi di masyarakat, kadang-kadang mengandung unsur-unsur yang bertentangan dengan nilai-nilai Islam. Maka, penting untuk mencari alternatif kegiatan yang lebih Islami dan bermanfaat.
Kegiatan Islami Sebagai Alternatif Arisan
Ada banyak kegiatan Islami yang bisa menjadi alternatif arisan, salah satunya adalah mengadakan pengajian rutin. Pengajian rutin dapat menambah ilmu agama, meningkatkan keimanan, dan mempererat tali silaturahmi.
- Mengaji bersama dapat meningkatkan keimanan dan pengetahuan agama.
- Silaturahmi yang terjalin dalam pengajian dapat memperkuat ikatan persaudaraan.
- Membahas topik-topik Islami yang bermanfaat dapat memberikan pencerahan dan solusi bagi kehidupan.
Manfaat dan Nilai-Nilai Positif dari Kegiatan Islami
Kegiatan Islami memiliki manfaat dan nilai-nilai positif yang jauh lebih besar dibandingkan dengan arisan. Selain menambah ilmu agama dan mempererat silaturahmi, kegiatan Islami juga dapat meningkatkan akhlak dan perilaku, serta mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Kegiatan Islami seperti pengajian, tadarus, atau sedekah bersama, memiliki nilai-nilai positif yang dapat meningkatkan keimanan, menumbuhkan rasa empati, dan mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Ringkasan Terakhir
Arisan, jika dilakukan dengan niat baik dan sesuai dengan etika Islam, dapat menjadi sarana silaturahmi dan saling membantu. Namun, penting untuk selalu mengingat bahwa segala sesuatu haruslah didasarkan pada nilai-nilai Islam. Semoga pemahaman ini dapat membantu kita dalam menjalani kehidupan sehari-hari, termasuk dalam kegiatan arisan, dengan penuh keberkahan.
FAQ Terperinci: Doa Dapat Arisan Menurut Islam
Apakah arisan haram dalam Islam?
Hukum arisan dalam Islam masih diperdebatkan. Ada ulama yang mengharamkannya karena mengandung unsur judi, sementara yang lain memperbolehkannya dengan syarat tertentu.
Apa saja doa yang dianjurkan saat arisan?
Doa yang dianjurkan saat arisan adalah doa untuk kebaikan, keberkahan, dan persaudaraan. Contohnya, doa agar rezeki kita dilimpahkan, agar arisan ini membawa manfaat, dan agar kita selalu bersatu dalam kebaikan.
Bagaimana jika arisan digunakan untuk hal yang tidak baik?
Jika arisan digunakan untuk hal yang tidak baik, seperti judi atau riba, maka hal tersebut tentu tidak dibenarkan dalam Islam. Arisan seharusnya digunakan untuk tujuan yang positif dan bermanfaat.